SAMBUTAN DARI BAPAK LILI RAMLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inilah Website Resmi Bapak Lili Ramli sebagai wadah untuk menularkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Materi Bahasa Indonesia, TIK, dan Materi Umum Lainnya.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pidato Mensyukuri Nikmat Allah swt.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Dewan juri yang arif dan bijaksana yang saya hormati

Bapak dan Ibu guru pembimbing yang saya mulyakan

Teman-temanku yang berbahagia

 

Hadirin Rohimakumulloh.

Tiada untaian kata yang paling indah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, selain untaian kata puja kepada dzat yang Maha Kuasa, puji ke hadirat Ilahi Robbi, serta syukur kepada Allah yang Maha Ghofur yang telah melimpahkan curahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita, laksana curahan hujan yang turun ke bumi teramat banyak dan takkan sanggup kita menghitungnya. “Waing ta’udduu ni’matallaahi laa tuhsuuhaa”.

Sholawat dan salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita, Revolusioner Islam sedunia, pendobrak kebatilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat seluruh alam, yaitu baginda alam, habiibana wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad saw..

Hadirin Rohimakumulloh,

Sebelum menyampaikan pidato ini, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri. Karena ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Nama saya …………., saya berasal dari ………….. (asal sekolah), kelas …..

Hadirin Rohimakumulloh,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul “Mensyukuri Nikmat Allah swt.”

Hadirin Rohimakumulloh,

Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak ada dua perkara yang harus kita ketahui sebagai hamba Allah swt..

Yang pertama, siapa yang memberikan nikmat? Ada yang tahu?

Yang memberi nikmat tentu saja adalah Allah swt. Allah-lah yang berkuasa untuk menambahkan atau mengurangkan nikmat yang ada pada diri manusia. Jika Allah berkehendak untuk menambahnya, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menolaknya. Begitupun sebaliknya, jika Allah berkehendak untuk mencabut nikmat yang ada pada manusia, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu mempertahankannya. Mengapa demikian? Karena iradatullah fauqo irodah, kehendak Allah di atas segala kehendak. Man proposes, God disposes, manusia hanyalah bisa berencana, namun keputusannya terletak pada keputusan Allah swt..

Hadirin Rohimakumulloh.

Lalu yang kedua, yaitu sikap orang yang menerima nikmat Allah swt..

Sikap manusia dalam menerima nikmat Allah tidaklah sama. Ada orang yang menerima nikmat Allah namun dia tidak ingat siapa yang memberi nikmat tersebut. Dia tidak sadar bahwa yang memberi nikmat itu adalah Allah swt. Padahal motor yang dipakainya made in Amerika Serikat, mobilnya mewah mengkilat, rumahnya bertingkat empat, emasnya 24 karat, di giginya ada jemuran berkawat, mau apa pun tinggal menyuruh bodyguard. Tapi sayang seribu kali sayang, mereka tidak pernah ingat akan akhirat. Betul apa betul?

Sebaliknya, ada pula orang yang ketika menerima nikmat dari Allah swt ia ingat siapa yang memberi nikmat kepadanya, sehingga ia senantiasa mengucapkan kalimat-kalimat baik dan ucapan rasa syukur. Selain itu, ia senantiasa mengucapkan lafaz pujian Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Orang yang seperti ini pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi :

 

Yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

 

Hadirin Rohimakumuloh.

Dari uraian di atas, dapatlah kita tarik kesimpulan.

Pertama, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita dengan jalan mentaati segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Yang kedua, berdasarkan Surat Ibrahim ayat 7, manusia akan ditambah nikmatnya jika ia bersyukur. Namun sebaliknya, ia akan mendapatkan azab, jika ia tidak pandai bersyukur kepada Allah swt..

Hadirin Rohimakumulloh,

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Jalan-jalan ke Pulau Bintan, tidak lupa membeli topi. Mohon maaf atas segala kekhilafan, lain waktu kita berjumpa lagi.

Billahi taufiq walhidaayah. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.