Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Bapak/ Ibu Dewan Juri
yang saya hormati
Bapak/ Ibu Guru Yang
saya hormati
Serta teman-teman yang
saya banggakan
Di pagi yang cerah ini
marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah swt. sehingga
kita dapat berkumpul di sini dengan keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun.
Sholawat beserta salam
semoga selamanya tercurah limpahkan kepada panutan alam, pemimpin umat manusia
yakni Habibana wa Nabiyyana Muhammad saw., serta kepada para keluarganya,
sahabatnya, dan para tabiin dan tabi'atnya serta kepada umatnya yang senantiasa
taat menjalankan ajarannya, sampai hari kiamat, Aamiin.
Dewan Juri dan Peserta
Lomba yang Berbahagia,
Perkenankanlah saya
pada kesempatan kali ini menyampaikan uraian pidato yang bertema Belajar dan
Berdoa untuk Meraih Cita-cita.
Hadirin yang berbahagia,
Apakah teman-teman
memiliki cita-cita? Aku juga punya cita-cita. Cita-citaku ingin menjadi guru.
Karena aku ingin mencerdaskan anak-anak bangsa. Orang menentukan cita-cita
pasti selalu didampingi dengan alasan yang kuat. Contohnya saja seseorang ingin
menjadi seorang dokter karena orang tersebut sangat suka menolong sesama. Ada
yang ingin menjadi professor, ilmuan, atau menjadi orang sukses dan lain-lain.
Dalam meraih cita-cita
tersebut Islam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa berusaha, belajar,
dan pantang menyerah, bahkan Rasulullah saw. bersabda yang artinya : “Dan aku
juga ingin berguna bagi nusa dan bangsa.”
Tentunya kita sebagai
pelajar tahu apa yang harus dilakukan untuk menggapai cita-cita, yakni belajar
dengan giat. Pasti setiap orang mempunyai cita-cita yang selalu dicapai dari
kecil hingga dewasa, dan setiap orang tentunya memiliki cita-cita yang berbeda
walaupun ada beberapa orang yang memiliki cita-cita yang sama.
Hadirin yang berbahagia,
Di dalam meraih
cita-cita tidak semua orang dapat meraihnya, namun banyak pula yang dapat
meraih cita-citanya. Cara meraih cita-cita tersebut kunci utamanya adalah
disiplin, apabila disiplin dapat diterapkan dengan setulus hati, dan ikhlas,
maka hal itu tidak akan sulit. Kita harus belajar dengan giat karena kita
merupakan generasi penerus bagi bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai.
Kita yang akan membangun Indonesia menjadi negara yang hebat. Setuju???!!!
Di samping itu, kita harus
rajin belajar dan senantiasa berdoa kepada Allah swt. dalam berusaha dan
berikhtiar. Ikhtiar kita adalah belajar. Setelah itu kita serahkan hasilnya
kepada Allah dengan tawakal disertai adab yang telah saya sampaikan tadi.
Cita-cita setinggi
apapun kalau kita tidak sungguh-sungguh untuk menggapainya maka cita-cita itu
hanya sebatas mimpi.
Marilah rekan-rekanku
kita belajar giat agar menjadi generasi yang berilmu karena mencapai cita-cita
itu tidaklah mudah. Diperlukan berbagai hal agar kita dapat mewujudkan cita-cita
tersebut. Terkadang juga cita-cita yang kita inginkan tak dapat terwujud. Dan
terkadang juga cita-cita yang kita inginkan berubah seiring dengan berjalannya
waktu. Semakin tinggi cita-cita yang dicapai, semakin tinggi pula tingkat
kesuksesan seseorang.
Dalam mencapai cita-cita
setinggi mungkin, diperlukan kesungguhan hati dan keteguhan jiwa, cita-cita
bukan sesuatu hal yang rumit. Memang tidak ada sesuatu hal yang mudah, setiap
perjalanan kehidupan kita selalu dihadapi dengan masalah termasuk juga dalam
meraih cita-cita, namun cita-cita tersebut dapat kita capai.
Sebagai penutup,
marilah mulai sekarang kita tidak boleh ragu-ragu atau bahkan malu dalam
memilih cita-cita, karena tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha
dan bekerja keras. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah
untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak. Tapi jangan lupa
dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun
harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada
dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Allah kepada kita. Kita mati
tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita.
Semoga apa yang telah
saya sampaikan tadi bermanfaat bagi kita semua yang ada di sini. Mohon maaf
bila banyak kesalahan dalam penyampaian, karena kesempurnaan hanya milik Allah
dan kekhilafan adalah milik kita sebagai manusia. Akhir kata selamat dan sukses
meraih cita-cita. Semoga apa yang menjadi harapan atau cita-cita kita dapat
terwujud. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.