SAMBUTAN DARI BAPAK LILI RAMLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inilah Website Resmi Bapak Lili Ramli sebagai wadah untuk menularkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Materi Bahasa Indonesia, TIK, dan Materi Umum Lainnya.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

RANGKUMAN SEJARAH NASIONAL DAN UMUM

A. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Keadaan Masyarakat Indonesia Menjelang Masuknya Islam
- Pelayaran dan Perdagangan
Bangsa Indonesia menempati wilayah kepulauan dan dipisahkan oleh laut serta memiliki aktivitas masing-masing dalam menjalankan kehidupannya. Karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, maka harus ada kerja sama antar daerah untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk memenuhi kebutuhannya maka muncullah perdagangan. Perdagangan ini telah lama dikenal bangsa Indonesia dan dilakukan tidak hanya antarbangsa Indonesia tetapi dengan bangsa lain.
Sejak abad ke-1 M diketahui bahwa pelayaran perdagangan Indonesia telah sampai keluar wilayah Indonesia seperti : ke pulau Madagaskar dan Cina. Aktivitas perdagangan bangsa Indonesia didukung oleh rempah-rempah yang dibutuhkan di dunia barat (Eropa) dan terkenal mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Tahun 1292 merupakan tahun bertemunya beberapa kekuatan yang dapat menentukan hari depan bangsa dan tanah air Indonesia.
- Pemerintahan di Indonesia Sebelum Islam Masuk
Tahun 1293 didirikan kerajaan Majapahit di Jawa Timur oleh Raden Wijaya (Raja Pertama). Kerajaan Majapahit berkembang pesat pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patihnya Gajah Mada. Dan mencapai puncaknya dengan wilayah kekuasaan meliputi seluruh nusantara. Daerah kekuasaan tidak langsung diperintah dari pusat, melainkan diperintah oleh raja-raja yang takluk kepada Majapahit. Dan mempersembahkan upeti sebagai tanda takluk.
Keadaan ini mempermudah masuknya pengaruh dan budaya asing ke Indonesia. Daerah Indonesia bagian timur tidak mendapat pengaruh dari India (Hindu) dan daerah Sumatera bagian utara (1292) mendapat pengaruh Islam .
- Proses Penyebaran Islam
Pengaruh Islam mendapat sambutan yang luas di kalangan bangsa Indonesia, terutama masyarakat di pesisir pantai.
Perkembangan pengaruh Islam di Indonesia semakin luas sampai ke pulau Jawa.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang ada di luar wilayah Indonesia. Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan oleh para pedagang Gujarat. Hal ini dapat diketahui dari beberapa sumber yaitu :
a. Berita Arab
Yaitu melalui para pedagang Arab yang melakukan aktivitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia sekitar abad ke-7 M.
b. Berita Eropa
Marcopolo adalah orang yang pertama menginjakan kakinya di wilayah Indonesia. Ketika ia singgah di Sumatera bagian utara, telah ditemukan adanya kerajaan Islam yaitu kerajaan Samudera Pasai.
c. Berita India
Para pedagang Gujarat dari India di samping melakukan aktivitasnya sebagai pedagang, juga mengajarkan kepada para penduduk mengenai masalah keagamaan.
d. Berita Cina
Ma-Huan seorang penulis dari laksamana Cheng-Ho mengatakan bahwa kira-kira tahun 1400 ada saudagar-saudagar Islam yang tinggal di pantai utara pulau Jawa.
e. Berita-Berita dari dalam Negeri
Di dalam negeri pun ada sumber-sumber tentang penyebaran agama Islam yakni :
1) Di Leran (dekat Gresik), terdapat sebuah batu bersirat dalam bahasa dan huruf Arab yang memuat tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah Binti Maimun berasal dari tahun 1028 Masehi.
2) Di Sumatera, terdapat makam-makam raja Islam, di antaranya makam Sultan Malik Al Saleh.
3) Di Gresik, ada kuburan yang serupa dengan kuburan-kuburan di Sumatera yaitu makam Syekh Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M.
Semakin Islam berkembang maka kedudukan pengaruh Hindu di Indonesia semakin tergeser.
2. Masuknya Islam
Islam masuk dan berkembang di Indonesia tidak lain atas jasa para pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia yang tujuannya bukan hanya berdagang, tapi juga menyebarkan agama yang mereka anut. Selain itu para saudagar yang datang dari Persia ikut mengembangkan agama Islam di Indonesia.
Kerajaan pertama yang menganut agama Islam di Indonesia yaitu kerajaan Samudera Pasai. Dan Pasai sebagai pusat pengembangan dan pusat perdagangan Islam di wilayah Indonesia sekitar abad ke-13.
Orang-orang Gujarat yang menyiarkan ajaran Islam pada orang Jawa tidak menemui kesulitan, walaupun mereka telah dipengaruhi oleh kebudayaan India selama 1000 tahun, penyebaran agama Islam tidaklah begitu dilarang atau dirintangi oleh kerajaan yang bercorak Hindu-Budha terutama Majapahit sebagai pusat penyebaran agama Hindu dan pada permulaan abad ke-16 pasukan Demak mengadakan penyerbuan terhadap kerajaan Majapahit, sehingga kerajaan Demak berkembang dan menggantikan peranan kerajaan Majapahit.
Setelah Demak menggantikan kerajaan Majapahit maka Islam mulai berkembang secara meluas di Indonesia. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Islam cepat meluas di Indonesia yaitu antara lain :
a. Syarat-syarat masuk Islam sangat mudah, yaitu hanya mengucapkan kalimat syahadat.
b. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
c. Agama Islam tidak mengenal sistem kasta dan menganggap bahwa setiap manusia sama.
d. Agama Islam menyebar di Indonesia telah di sesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia.
e. Faktor politik, yaitu runtuhnya kerajaan Majapahit sebagai kerajaan Hindu di Indonesia (1478 atau 1526) dan pendudukan Portugis di Malaka (1511).
Di samping oleh para pedagang, penyebaran agama Islam juga dilakukan oleh para wali atau utusan dengan melakukan dakwah-dakwah.
Para wali yang berjasa menyebarkan agama Islam di Indonesia di kenal dengan sebutan Wali Songo. Para wali itu ialah sebagai berikut :
a. Maulana Malik Ibrahim
b. Sunan Ngampel
c. Sunan Bonang
d. Sunan Drajat
e. Sunan Giri
f. Sunan Muria
g. Sunan Kudus
h. Sunan Kalijaga
i. Sunan Gunung Jati
Di samping wali songo terdapat juga Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang. Juga para pemikir Islam atau sufi seperti : Hamzah Fansuri, Syamsuddin Assamatrani dan lain-lain. Mereka adalah pemikir sekaligus penulis yang produktif.
Penyebar agama Islam yang lain di Jawa Tengah adalah Sunan Tembayat atau Sunan Bayat. Ia menyebarkan agama Islam melalui pendidikan di pondok pesantren.




B. PERWUJUDAN AKULTURASI KEBUDAYAAN INDONESIA DENGAN KEBUDAYAAN ISLAM
- Seni Bangunan
Budaya Islam di Indonesia telah berpengaruh dalam segala aspek kehidupan bangsa Indonesia. Namun dalam perkembangannya pola dasar budaya setempat yang tradisional masih tetap kuat sehingga terdapat suatu wujud atau bentuk perpaduan seni tradisional dengan budaya Islam seperti mesjid, keraton dan sebagainya.
Mesjid-mesjid di Indonesia terutama mesjid kuno mempunyai ciri-ciri khusus, kekhususan gaya arsitekturnya terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat lebih dari satu, denahnya berbentuk bujur sangkar dan biasanya ditambah dengan bangunan serambi di depan atau di samping. Contoh mesjid kuno dengan atap bertingkat antara lain : Mesjid Agung, Mesjid Katangka, Mesjid Angke dan lain-lain.
Selain mesjid juga ada makam, contohnya antara lain : makam kuno Sendang Duwur dan Cungkup makam Putri Suwari di Leran Gresik.
- Aksara dan Seni Rupa
Hurup-hurup arab yang ditulis dengan sangat indah di sebut dengan seni kaligrafi (seni kath atau kholt), kalimat yang ditulis bersumber dari ayat Al Qur’an maupun Hadits. Seni kaligrafi Arab di Indonesia kurang begitu pesat. Hal ini di sebabkan oleh :
1. Penggunaannya sebagai hiasan masih sangat terbatas.
2. Bangunan-bangunan kuno pada permulaan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam kurang memberi peluang bagi penerapan seni kaligrafi.
3. Bangunan mesjid-mesjid kuno kurang memperhatikan penggunaan seni kaligrafi Arab.
Seni kaligrafi tetap diperlukan untuk berbagai macam keperluan seperti :
1. Untuk hiasan pada bangunan-bangunan mesjid.
2. Untuk hiasan motif hiasan batik.
3. Untuk hiasan pada keramik dan lain-lain.
Seni ukir kaligrafi ini dikembangkan oleh masyarakat dari Jepara.
- Seni Sastra
Seni sastra zaman Islam hasil-hasilnya tidak seberapa banyak di sebabkan karena seni sastra daerah sebagai tempat menyimpan atau mengabdikan, melangsungkan dan meneruskan hasil-hasil karya sastra dari zaman Hindu.
Seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia sebagian besar mendapat pengaruh dari Persia, seperti cerita-cerita tantang Amir Hamzah, Baya Budiman cerita-cerita 1001 malam dan sebagainya. Seni sastra zaman Islam di sesuaikan perkembangannya dengan keadaan pada zaman Islam.
Di samping seni sastra tersebut di atas juga terdapat kitab-kitab suluk yang bercorak kegaiban dan berisi ramalan. Contoh : suluk Sukarsa, suluk Wujil, suluk Malang Sumirang, syair Perahu, syair si Burung Pingai.
- Seni Pemerintahan
Munculnya kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan pertama Islam di Indonesia berdiri pada abad ke-13, yang menganut sistem pemerintahan bercorak Islam. Berdirinya kerajaan Demak dengan raja pertama Raden Fatah.
Pada abad ke-16 hampir seluruh wilayah Indonesia terdapat pusat-pusat pemerintahan Islam dengan rajanya bergelar sultan.
- Filsafat dan Ajaran Islam
Pada abad ke-8 tersusun dasar-dasar ilmu Fiqih, yaitu ilmu yang menguraikan segala macam peraturan dan hukum guna menetapkan kewajiban-kewajiban masyarakat Islam terhadap Tuhan dan sesama manusia. Abad ke-10 lahirlah dasar-dasar ilmu Qalam. Abad ke-11 lahir dasar-dasar ilmu Tasawuf. Ketiga ilmu itulah yang menjadi dasar filsafat dan pegangan hidup umat manusia.
- Fiqih berpangkal kepada 4 akar yang di sebut Usul Fiqih yaitu Al Quran, Sunnah, Ijma dan Qiyas.
- Ilmu Qalam adalah ajaran pokok agama Islam yang berisi soal-soal sekitar ke-Esaan Tuhan yang menjadi dasar kepercayaan (Iman) mutlak bagi pemeluk agama Islam. Ilmu Qalam mempunyai 6 akar di sebut Arkan Al Iman.
- Tasawuf membahas tentang orang-orang yang langsung mencari Tuhan karena terdorong oleh cinta dan rindu terhadap Allah.