SAMBUTAN DARI BAPAK LILI RAMLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inilah Website Resmi Bapak Lili Ramli sebagai wadah untuk menularkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Materi Bahasa Indonesia, TIK, dan Materi Umum Lainnya.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pidato Menghormati serta Menyayangi Orang Tua dan Guru

 

 

Yang terhormat Bapak dan Ibu Dewan juri

Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru yang hadir pada acara ini

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan

 

Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita sama-sama mengucapkan rasa syukur, ke hadirat Allah swt., karena dengan rahmat, hidayah, serta Inayah-Nya kita semua dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal’afiyat, tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita                           Nabi Muhammad saw. yang selalu kita ikuti sunah risalahnya, kita teruskan perjuangannya dan kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul kiyamah. Amin Allahumma Amin.

Hadirin yang Berbahagia,

Di zaman modern ini, istilah hormat kepada orang tua termasuk guru terkadang tidak diindahkan oleh sebagian anak. Maka terkait hal tersebut saya merasa tertarik untuk mengambil sebuah judul pidato yaitu “Menghormati serta Menyayangi Orang Tua dan Guru”.

Hadirin yang Berbahagia,

Banyak sekali penjelasan dalam Alquran mengenai kewajiban seorang anak terhadap orang tua. Seperti yang tercantum dalam Surat Lukman ayat 14 yang   berbunyi :

 

 

 

 

Yang artinya :

“Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik terhadap kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku kembalimu”.

 

Kemudian Allah swt. juga berfirman dalam Alquran Surat Al Israa’ ayat 23 :

 

 

 

 

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

 

Hadirin yang Berbahagia,

Dari ayat tersebut sebagian ahli Tafsir menjelaskan bahwa manusia haruslah berbakti kepada orang tua lebih-lebih kepada ibu. Mengapa demikian? Sebab seorang ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena kelemahan ibu. Berbeda dengan bapak.

Namun teman-teman di sisi lain seorang ayah pun harus tetap kita hormati atas kerja keras beliau dalam mencari nafkah, membesarkan dan mendidik kita. Begitu pula Bapak dan Ibu guru di madrasah, yang mengajarkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan sebagai bekal kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw., Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?

 

 

Ibumu, jawab Nabi singkat.

Lalu siapa lagi? sahabat kembali bertanya.

Ibumu, Nabi tetap memberi jawaban yang sama.

Lalu siapa? sahabat itu terus bertanya.

Ibumu, lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.

Lalu siapa, wahai Nabi?

Ayahmu.

 

Karena itulah, barang siapa yang durhaka kepada kedua orang tua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Sebagai generasi soleh dan solehah, marilah kita berbakti kepada kedua orang tua dan senantiasa berdoa untuk mereka.

 Hadirin yang saya hormati,

Tapi mengapa sampai hari ini masih banyak anak yang tidak hormat kepada orang tua, tidak sedikit anak yang membangkang perintah orang tua dan menyakiti perasaannya. Disuruh beli bumbu masak oleh ibu, dengan santai si anak berkata, “Maaf Ma! Aku lagi WhatsApp-an nih sama teman! Udalah Maa ... gak pake bumbu itu juga jadi!.

Padahal nih teman-teman, masakannya enakkan untuk kita juga (betul apa betul?). Disuruh mijitin ayah karena capek pulang kerja, sang anak dengan enak berkata, “Maaf Yah , lagi tanggung nih! Aku lagi Facebookan nih sama teman, kalau ayah capek tempel saja tuh Koyo yang bisa mijit sendiri kayak di TV!”. (Na’uzu Billah).

 Sampai-sampai teman-teman sang ayah dan ibu terkadang meneteskan air mata karena ulah negatif sang anak. Padahal Abdullah bin Umar r.a. berkata :

 

 

“Membuat orang tua menangis termasuk bentuk kedurhakaan”.

 

Ingatlah pesan Rasulullah bahwa :

 

 

“Ridho Allah tergantung Ridho orang tua, dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua”.

 Hadirin yang berbahagia.

Saya mempunyai satu lagu untuk teman-teman, teman-teman mau tidak mendengarkannya? Meski suara saya tidak semerdu Ayu Ting Ting, tapi makna lagu ini sangat penting, meskipun saya tidak bisa goyang seperti Zaskia Gotik (Goyang Itik) tapi pesan lagu ini tolong di petik.

Hormati ayah dan bunda

Juga bapak ibu guru

Percuma kita beribadah

Kalau durhaka pada mereka.

Kesimpulan dari penyampaian pidato saya, inilah syarat untuk menjadi anak atau siswa yang berbakti kepada orang tua dan guru.

Yang pertama, mengutamakan ridha orang tua daripada ridho diri sendiri, istri, anak dan seluruh insan.

Yang kedua, taatilah orang tua dan guru, selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan.

Dan yang ketiga, memberikan orang tua dan juga guru sesuatu yang mereka sukai sebelum mereka meminta hal tersebut. Namun semua haruslah dengan kerelaan diiringi kesadaran bahwa kita belum berbuat apa-apa meskipun harta dan hidup ini diberikan kepada orang tua dan guru.

Bersiaplah menjadi orang celaka kalau tidak menghormati dan menyayangi orang tua.

Bersiaplah menjadi orang bodoh kalau tidak menghormati dan menyayangi Guru.

Sebagai penutup saya akan membacakan beberapa buah pantun :

Ipin Upin makan terasi

Saya ucapin terima kasih

Si Lala nonton Ipin Upin

Khilaf dan salah mohon dimaafin

Putri raja sedang tertawa

Panjang rambutnya sampai ke tanah

Mari berbakti kepada orang tua                

Agar menjadi anak yang soleh dan solehah