Yang terhormat Bapak dan
Ibu Dewan juri
Yang saya hormati Bapak
dan Ibu guru yang hadir pada acara ini
Hadirin dan hadirat
yang berbahagia
Serta teman-teman
seperjuangan yang saya banggakan
Pada kesempatan yang
berbahagia ini marilah kita sama-sama mengucapkan rasa syukur, ke hadirat Allah
swt., karena dengan rahmat, hidayah, serta Inayah-Nya kita semua dapat
berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal’afiyat, tanpa kekurangan sesuatu
apapun.
Sholawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. yang
selalu kita ikuti sunah risalahnya, kita teruskan perjuangannya dan kita
nantikan syafaatnya kelak di yaumul kiyamah. Amin Allahumma Amin.
Hadirin yang
Berbahagia,
Di zaman modern ini,
istilah hormat kepada orang tua termasuk guru terkadang tidak diindahkan oleh
sebagian anak. Maka terkait hal tersebut saya merasa tertarik untuk mengambil
sebuah judul pidato yaitu “Menghormati
serta Menyayangi Orang Tua dan Guru”.
Hadirin yang
Berbahagia,
Banyak sekali
penjelasan dalam Alquran mengenai kewajiban seorang anak terhadap orang tua.
Seperti yang tercantum dalam Surat Lukman ayat 14 yang berbunyi :
Yang artinya :
“Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik
terhadap kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku kembalimu”.
Kemudian Allah swt. juga
berfirman dalam Alquran Surat Al Israa’ ayat 23 :
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah, Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil”.
Hadirin yang
Berbahagia,
Dari ayat tersebut
sebagian ahli Tafsir menjelaskan bahwa manusia haruslah berbakti kepada orang
tua lebih-lebih kepada ibu. Mengapa demikian? Sebab seorang ibu berpotensi
untuk tidak dihiraukan oleh anak karena kelemahan ibu. Berbeda dengan bapak.
Namun teman-teman di
sisi lain seorang ayah pun harus tetap kita hormati atas kerja keras beliau
dalam mencari nafkah, membesarkan dan mendidik kita. Begitu pula Bapak dan Ibu
guru di madrasah, yang mengajarkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan sebagai
bekal kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Suatu hari, ada seorang
sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw., Siapakah yang patut memperoleh
penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?
Ibumu, jawab Nabi
singkat.
Lalu siapa lagi? sahabat
kembali bertanya.
Ibumu, Nabi tetap
memberi jawaban yang sama.
Lalu siapa? sahabat itu
terus bertanya.
Ibumu, lagi-lagi Nabi
memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
Lalu siapa, wahai Nabi?
Ayahmu.
Karena itulah, barang siapa
yang durhaka kepada kedua orang tua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan
neraka balasannya. Sebagai generasi soleh dan solehah, marilah kita berbakti
kepada kedua orang tua dan senantiasa berdoa untuk mereka.
Hadirin yang saya hormati,
Tapi mengapa sampai
hari ini masih banyak anak yang tidak hormat kepada orang tua, tidak sedikit anak
yang membangkang perintah orang tua dan menyakiti perasaannya. Disuruh beli
bumbu masak oleh ibu, dengan santai si anak berkata, “Maaf Ma! Aku lagi WhatsApp-an
nih sama teman! Udalah Maa ... gak pake bumbu itu juga jadi!.
Padahal nih
teman-teman, masakannya enakkan untuk kita juga (betul apa betul?). Disuruh
mijitin ayah karena capek pulang kerja, sang anak dengan enak berkata, “Maaf
Yah , lagi tanggung nih! Aku lagi Facebookan nih sama teman, kalau ayah capek
tempel saja tuh Koyo yang bisa mijit sendiri kayak di TV!”. (Na’uzu Billah).
Sampai-sampai teman-teman sang ayah dan ibu
terkadang meneteskan air mata karena ulah negatif sang anak. Padahal Abdullah
bin Umar r.a. berkata :
“Membuat orang tua
menangis termasuk bentuk kedurhakaan”.
Ingatlah pesan Rasulullah
bahwa :
“Ridho
Allah tergantung Ridho orang tua, dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan
orang tua”.
Hadirin yang berbahagia.
Saya mempunyai satu
lagu untuk teman-teman, teman-teman mau tidak mendengarkannya? Meski suara saya
tidak semerdu Ayu Ting Ting, tapi makna lagu ini sangat penting, meskipun saya
tidak bisa goyang seperti Zaskia Gotik (Goyang Itik) tapi pesan lagu ini tolong
di petik.
Hormati ayah dan bunda
Juga bapak ibu guru
Percuma kita beribadah
Kalau durhaka pada
mereka.
Kesimpulan dari
penyampaian pidato saya, inilah syarat untuk menjadi anak atau siswa yang
berbakti kepada orang tua dan guru.
Yang pertama,
mengutamakan ridha orang tua daripada ridho diri sendiri, istri, anak dan
seluruh insan.
Yang kedua, taatilah
orang tua dan guru, selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan.
Dan yang ketiga,
memberikan orang tua dan juga guru sesuatu yang mereka sukai sebelum mereka
meminta hal tersebut. Namun semua haruslah dengan kerelaan diiringi kesadaran
bahwa kita belum berbuat apa-apa meskipun harta dan hidup ini diberikan kepada
orang tua dan guru.
Bersiaplah menjadi
orang celaka kalau tidak menghormati dan menyayangi orang tua.
Bersiaplah menjadi
orang bodoh kalau tidak menghormati dan menyayangi Guru.
Sebagai penutup saya
akan membacakan beberapa buah pantun :
Ipin Upin makan terasi
Saya ucapin terima kasih
Si Lala nonton Ipin Upin
Khilaf dan salah mohon
dimaafin
Putri raja sedang tertawa
Panjang rambutnya
sampai ke tanah
Mari berbakti kepada
orang tua
Agar menjadi anak yang soleh
dan solehah