Informasi berfungsi sebagai penghubung antara pelbagai bagian organisasi, sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain.
Di samping informasi berfungsi sebagai penghubung, akan tetapi ia juga merupakan alat kontrol atau pengawasan bagi organisasi yang bersangkutan.
INFORMASI
Ada beberapa istilah yang berbaur dengan istilah informasi, antara lain ialah desas-desus, opini/pendapat, fakta, data, dan berita/kabar.
- Desas-desus : Keterangan yang tidak jelas sumber kebenarannya.
- Opini atau pendapat : Bersumber pada orang tertentu yang merupakan buah pikiran orang yang bersangkutan.
- Fakta : Sesuatu yang terjadi di lapangan.
- Data : Fakta yang didapat lewat studi empiris.
- Kabar/berita : Segala keterangan yang diterima oleh orang.
Jadi informasi adalah berita terutama fakta dan data yang sudah diproses sehingga memiliki arah tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam mengambil keputusan.
Kriteria data atau fakta yang akan dijadikan bahan untuk informasi ialah (1) relevan, (2) lengkap/mendetail, (3) baru, (4) sesuai dengan tempat, dan (5) tidak melanggar efisiensi kerja.
Selanjutnya diharapkan informasi memiliki sifat-sifat sebagai berikut : (1) integratif, (2) untuk jangka waktu tertentu, (3) cukup mendetail, dan (4) berorientasi kepada masa yang akan datang. Informasi yang integratif mencerminkan informasi yang menyeluruh yang berkaitan dengan hal yang ditangani.
Keputusan yang diambil berdasarkan informasi, masa berlakunya berbeda-beda bergantung kepada tujuan pengambilan keputusan itu.
Informasi itu diharapkan bisa mendetail. Sebab keputusan diambil akan kurang sempurna bila didasari oleh informasi tentang sesuatu secara garis besarnya saja.
Informasi diharapkan berorientasi kepada masa yang akan datang. Sebab organisasi yang baik akan mempersiapkan produk-produk yang cocok untuk kebutuhan jangka waktu jauh ke depan.
Informasi itu digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan itu mencakup tiga hal yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) kontrol pengawasan. Perencanaan ada 2 macam (1) perencanaan pengembangan, (2) perencanaan perbaikan. Kedua perencanaan itu perlu diputuskan dan disahkan oleh manajer sebelum dilaksanakan.
Begitu pula dengan pelaksanaan pendidikan membutuhkan keputusan sebelumnya yang didasari oleh informasi yang cocok dari kontrol agar cocok dengan performan pelaksanaan dan hasil yang direncanakan.
INFORMASI MANAJEMEN SECARA SISTEM
Bentuk berita itu dapat beraneka ragam mulai dari informasi sampai dengan desas-desus, dan kadang-kadang dapat berbaur satu dengan yang lain.
Berita yang lalu-lalang dapat saja dimanfaatkan oleh manajer untuk kepentingan organisasinya. Tetapi daya guna diragukan. Sebab berita yang diterima belum tentu cocok dengan kebutuhan dan belum tentu berita itu benar.
Untuk mengatasi kesulitan dan mengurangi kelemahan-kelemahan di atas dibuatlah satu unit kerja dalam organisasi yang besar atau kecil yang khusus menangani berita untuk keperluan-keperluan para manajer. Unit kerja itu diberi nama IMS : Informasi Manajemen secara Sistem.
Informasi manajemen ialah informasi untuk kepentingan manajemen. Informasi manajemen merupakan pusat administrasi dan dalam suatu administrasi, manajemenlah yang merintis segala sesuatu seperti merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, dan sebagainya.
Menurut Murdick, tujuan IMS ialah untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita setempat-setempat/sepotong-sepotong, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan kepada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat canggih, dan pemecahan masalah secara sistem.
IMS sebagai suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah (1) pengumpulan data, (2) penyimpanan data, (3) pemrosesan, dan (4) pemrogram.
Sebagaimana sudah dijelaskan di atas bahwa sumber-sumber data itu ialah di dalam organisasi dan di lingkungan organisasi, secara visual digambarkan sebagai bagan 18 (Johnson, 1973, h. 111 dengan penyesuaian). Pada bagan itu nampak bahwa data dari dalam bersumber pada empat tingkatan, yaitu pada manajer tertinggi, pada para manajer madya, pada para manajer terdepan, dan pada para bawahan. Data itu berlalu-lalang pada keempat tingkatan itu, sedangkan data dari luar dapat pula masuk ke dalam organisai itu atau mempengaruhinya melalui keempat tingkatan tadi. Semua jenis data ini harus diambil oleh para pengumpul data.
Informasi Selengkapnya Hubungi :
Bapak Lili Ramli, S.Pd.I.
Kontak HP. 081802318894
Di samping informasi berfungsi sebagai penghubung, akan tetapi ia juga merupakan alat kontrol atau pengawasan bagi organisasi yang bersangkutan.
INFORMASI
Ada beberapa istilah yang berbaur dengan istilah informasi, antara lain ialah desas-desus, opini/pendapat, fakta, data, dan berita/kabar.
- Desas-desus : Keterangan yang tidak jelas sumber kebenarannya.
- Opini atau pendapat : Bersumber pada orang tertentu yang merupakan buah pikiran orang yang bersangkutan.
- Fakta : Sesuatu yang terjadi di lapangan.
- Data : Fakta yang didapat lewat studi empiris.
- Kabar/berita : Segala keterangan yang diterima oleh orang.
Jadi informasi adalah berita terutama fakta dan data yang sudah diproses sehingga memiliki arah tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam mengambil keputusan.
Kriteria data atau fakta yang akan dijadikan bahan untuk informasi ialah (1) relevan, (2) lengkap/mendetail, (3) baru, (4) sesuai dengan tempat, dan (5) tidak melanggar efisiensi kerja.
Selanjutnya diharapkan informasi memiliki sifat-sifat sebagai berikut : (1) integratif, (2) untuk jangka waktu tertentu, (3) cukup mendetail, dan (4) berorientasi kepada masa yang akan datang. Informasi yang integratif mencerminkan informasi yang menyeluruh yang berkaitan dengan hal yang ditangani.
Keputusan yang diambil berdasarkan informasi, masa berlakunya berbeda-beda bergantung kepada tujuan pengambilan keputusan itu.
Informasi itu diharapkan bisa mendetail. Sebab keputusan diambil akan kurang sempurna bila didasari oleh informasi tentang sesuatu secara garis besarnya saja.
Informasi diharapkan berorientasi kepada masa yang akan datang. Sebab organisasi yang baik akan mempersiapkan produk-produk yang cocok untuk kebutuhan jangka waktu jauh ke depan.
Informasi itu digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan itu mencakup tiga hal yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) kontrol pengawasan. Perencanaan ada 2 macam (1) perencanaan pengembangan, (2) perencanaan perbaikan. Kedua perencanaan itu perlu diputuskan dan disahkan oleh manajer sebelum dilaksanakan.
Begitu pula dengan pelaksanaan pendidikan membutuhkan keputusan sebelumnya yang didasari oleh informasi yang cocok dari kontrol agar cocok dengan performan pelaksanaan dan hasil yang direncanakan.
INFORMASI MANAJEMEN SECARA SISTEM
Bentuk berita itu dapat beraneka ragam mulai dari informasi sampai dengan desas-desus, dan kadang-kadang dapat berbaur satu dengan yang lain.
Berita yang lalu-lalang dapat saja dimanfaatkan oleh manajer untuk kepentingan organisasinya. Tetapi daya guna diragukan. Sebab berita yang diterima belum tentu cocok dengan kebutuhan dan belum tentu berita itu benar.
Untuk mengatasi kesulitan dan mengurangi kelemahan-kelemahan di atas dibuatlah satu unit kerja dalam organisasi yang besar atau kecil yang khusus menangani berita untuk keperluan-keperluan para manajer. Unit kerja itu diberi nama IMS : Informasi Manajemen secara Sistem.
Informasi manajemen ialah informasi untuk kepentingan manajemen. Informasi manajemen merupakan pusat administrasi dan dalam suatu administrasi, manajemenlah yang merintis segala sesuatu seperti merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, dan sebagainya.
Menurut Murdick, tujuan IMS ialah untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita setempat-setempat/sepotong-sepotong, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan kepada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat canggih, dan pemecahan masalah secara sistem.
IMS sebagai suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah (1) pengumpulan data, (2) penyimpanan data, (3) pemrosesan, dan (4) pemrogram.
Sebagaimana sudah dijelaskan di atas bahwa sumber-sumber data itu ialah di dalam organisasi dan di lingkungan organisasi, secara visual digambarkan sebagai bagan 18 (Johnson, 1973, h. 111 dengan penyesuaian). Pada bagan itu nampak bahwa data dari dalam bersumber pada empat tingkatan, yaitu pada manajer tertinggi, pada para manajer madya, pada para manajer terdepan, dan pada para bawahan. Data itu berlalu-lalang pada keempat tingkatan itu, sedangkan data dari luar dapat pula masuk ke dalam organisai itu atau mempengaruhinya melalui keempat tingkatan tadi. Semua jenis data ini harus diambil oleh para pengumpul data.
Informasi Selengkapnya Hubungi :
Bapak Lili Ramli, S.Pd.I.
Kontak HP. 081802318894