SAMBUTAN DARI BAPAK LILI RAMLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inilah Website Resmi Bapak Lili Ramli sebagai wadah untuk menularkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Materi Bahasa Indonesia, TIK, dan Materi Umum Lainnya.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

MAKALAH ARTI, ASAL USUL DAN MANFAAT TASAWUF DALAM ISLAM

BAB I
ARTI, ASAL USUL DAN MANFAAT TASAWUF DALAM ISLAMRata Penuh

Manusia sebagaimana disebutkan Ibnu Khaldun memiliki panca indera (anggota tubuh), untuk menghasilkan kondisi sehat dan bersih ini ada tiga bidang ilmu yang berperan penting. Pertama, Fiqih berperan dalam membersihkan dan menyehatkan panca indera dan anggota tubuh. Kedua, Filsafat berperan dalam menggerakkan, menyehatkan dan meluruskan akal fikiran. Ketiga, Tasawuf berperan dalam membersihkan hati sanubari.
Adanya tiga potensi yang dimiliki oleh manusia dapat dilihat dari isyarat yang terkandung dalam ayat yang berbunyi :


Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur".
(Q.S. Al-Mulk, 67 : 23)

A. PENGERTIAN TASAWUF
Dari segi istilah yang dihubung-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf yaitu :
1) Al Suffah (ahl al-suffah) yaitu orang yang pindah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah.
2) Saf (barisan)
3) Sufi (suci)
4) Sophos (bahasa Yunani : hikmat)
5) Suf (kain wol)

Dari segi linguistik (kebahasaan) tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana.
Ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf yaitu :
1) Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah swt..
2) Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, didefinisikan sebagai upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt..
3) Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan, dapat didefinisikan sebagai kesadaran fitrah (ke-Tuhanan) yang dapat mengarahkan jiwa agar tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan.
Dari ketiga definisi itu dihubungkan, maka segera tampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah swt..

B. SUMBER TASAWUF
Dikalangan para Orientasi Barat biasanya dijumpai pendapat yang mengatakan bahwa sumber tasawuf itu ada lima, yaitu unsur Islam, unsur Masehi (Agama Nasrani), unsur Yunani, unsur Hindu / Budha dan unsur Persia. Kelima unsur ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Unsur Islam
Secara umum ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah atau jasadiah, dan kehidupan yang bersifat batiniah. Pada unsur kehidupan yang bersifat batiniah itulah kemudian lahir tasawuf. Unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajaran Islam, al-Quran dan al-Sunnah serta praktek kehidupan Nabi dan para sahabatnya.



2. Unsur Masehi
Orang Arab sangat menyukai cara pendekatan, khususnya dalam hal latihan jiwa dan ibadah. Atas dasar ini tidak mengherankan jika Von Kromyer berpendapat bahwa tasawuf adalah buah dari unsur agama Nasrani yang terdapat pada zaman Jahiliyah. Hal ini diperkuat pula oleh Gold Ziher yang mengatakan bahwa sikap fakir dalam Islam adalah merupakan cabang dari agama Nasrani.
3. Unsur Yunani
Kebudayaan Yunani yaitu filsafatnya telah masuk pada dunia dimana perkembangannya mulai pada akhir Daulah Umayyah dan puncaknya Daulah Abbasiyah, metode berpikir filsafat Yunani ini juga telah ikut mempengaruhi pola berpikir sebagian orang Islam yang ingin berhubungan dengan Tuhan.
4. Unsur Hindu / Budha
Antara tasawuf dan sistem kepercayaan agama Hindu dapat dilihat adanya hubungan seperti sifat fakir, darwisy. Al-Birawi mencatat bahwa ada persamaan antara cara beribadah dan mujahadah tasawuf dengan Hindu.
5. Unsur Persia
Sebenarnya antara Arab dan Persia itu sudah ada hubungan semenjak lama yaitu hubungan dalam bidang politik, pemikiran kemasyarakatan dan sastra. Akan tetapi belum diketemukan dalil yang mengatakan bahwa kehidupan rohani Persia telah masuk ke tanah Arab. Yang jelas adalah kehidupan kerohanian Arab masuk ke Persia itu terjadi melalui ahli-ahli tasawuf di dunia ini.
Boleh dikatakan bahwa tasawuf itulah sebenarnya inti ajaran Islam, dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut :
1) Bahwa kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat nanti yang kebahagiaannya amat bergantung kepada selamatnya rohani manusia dari perbuatan dosa dan pelanggaran.
Allah berfirman :


“Pada hari (itu) tidak bermanfaat harta dan anak, kecuali mereka yang datang menghadap Allah dengan jiwa yang sehat”.
(Q.S. al-Syu’ara, 26 : 88-89).
2) Bahwa kehidupan yang hakiki dalam kehidupan di dunia ini sebenarnya terletak pada adanya ketenangan batin yang dihasilkan dari kepercayaan dan ketundukan kepada Tuhan.
3) Bahwa dalam perjalanan hidupnya manusia akan sampai pada batas-batas di mana harta benda, seperti tempat tinggal yang serba mewah, pakaian serta lux, kendaraan mengkilap dan lain sebagainya.
4) Dalam suasana kehidupan modern yang dibanjiri oleh berbagai paham sekuler seperti materialisme (memuja materi), hedonisme (memuja kepuasaan nafsu), vitalisme (memuja keperkasaan), dan sebagainya.

Informasi Selengkapnya Hubungi :
Bapak Lili Ramli, S.Pd.I.
Kontak HP. 081802318894