Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillah. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin. Wa ala alihi wasohbihi
aj’main. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasululuh.
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.
Yang terhormat, Bpk Kyai Haji ...... selaku Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh
Pondok Pesantren ......
Yang terhormat, para Ustadz dan Ustadzah pengajar Pondok Pesantren
Serta, teman-teman santriawan dan santriwati yang saya banggakan;
Alhamdulillah. Puji berlantunkan syukur kehadiran Allah swt., Tuhan Semesta Alam yang
senantiasa memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita diizinkan untuk berkumpul di
ruangan yang penuh berkah ini dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022.
Shalawat berbingkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah
meneduhkan kita dengan cahaya Islam. Semoga dengan seringnya bershalawat kita bakal
mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti. Aamiin Ya Robbal alamin.
Ustadz, ustadzah, serta teman-teman santri yang dirahmati oleh Allah swt.
Hari ini, kita berkumpul bersama untuk memetik momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun
2022. Walaupun masih di masa pandemi, namun saya yakin bahwa semangat jihad kita semua
masih utuh dan terus berkobar demi merengkuh takwa.
Teman-teman santri hingga hari ini masih semangat bangun Subuh, melaksanakan Shalat Tahajud,
belajar membaca kitab kuning, belajar berpidato Bahasa Arab, serta memperbanyak hapalan
Quran.
Sungguh! Pesantren adalah tempat yang penuh ilmu karena di sini kita bisa belajar dan beribadah
bersama-sama demi meraih surganya Allah swt. Meski kita jauh dari orang tua, tapi yakinlah
bahwa Ayah dan Bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk kita.
Di sisi lain, mereka selalu berharap agar kita bisa menjadi seorang santri yang saleh dan mandiri.
Pada dasarnya, santri yang saleh itu bukan sekadar santri yang beribadah melainkan santri yang
mau terus memperbaiki diri, menata hati, menata iman, dan berusaha menggapai takwa. Selain beribadah, akhlak dan kepribadian juga merupakan hal utama. Bahkan Nabi Muhammad
SAW saja diutus oleh Allah tiada lain ialah untuk menyempurnakan akhlak. “Innamal bu’istu li
utamimma makarimal akhlak”.
Demi menjadi santri yang saleh, kita perlu menyeimbangkan ibadah dengan muamalah, dunia dan
akhirat, serta kepentingan pribadi, keluarga, dan negara.
Apakah kepentingan negara juga penting?
Tentu saja. Karena kita hidup di Indonesia dan para santri di mana pun mereka berada punya peran
untuk menggapai cita-cita bangsa.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah swt.
Selain berusaha menggapai takwa, seorang santri pula dituntut untuk mandiri. Ya, sikap utama
yang menjadi awal dari kemandirian adalah jangan mengeluh. Jangan kebanyakan mengeluh
karena nantinya waktu yang berlalu hanya menjadi hal yang sia-sia semata.
Penting bagi seorang santri untuk menjadi pribadi yang mandiri, karena jikalau kita sudah tamat
dari pesantren ini, diharapkan tiap-tiap diri mampu melanjutkan misi dakwah, menggaungkan
resolusi jihad, serta menebar kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita.
Tanpa kesalehan dan kemandirian, harapan tersebut tentu akan sangat sulit untuk digapai.
Santriawan dan santriwati yang saya banggakan;
Seorang santri semestinya harus terus semangat belajar dan menuntut ilmu. Maka dari itu, mari
kita sama-sama berusaha menuju takwa dan meningkatkan kemandirian diri.
Mudah-mudahan semakin bertambah umur, jutaan santri di Indonesia semakin berguna untuk
pribadi, orang tua, bangsa dan negara.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga
bermanfaat untuk diri dan umat.
Saya akhiri dengan pantun:
Yang hilang tak perlu lagi dicari
Yang lain sukses tak perlulah kau iri
Jadilah santri yang saleh dan mandiri
Agar bisa berguna bagi diri dan negeri
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh!
Sumber: Gurupenyemangat.com