BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan Allah swt. dalam keadaan lemah dan tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi Allah swt. memberikan bekal berupa pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Hal ini berdasarkan atas firman Allah swt. dalam Al-Quran, Surat An-Nahl ayat 78 :
Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu sekalian dari perut ibumu dengan tidak mengetahui apa-apa dan Allah menjadikan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan, dan perasaan agar kamu bersyukur.” (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1978 : 413)
Ayat di atas berisi perintah agar manusia menggunakan ketiga potensi tersebut yakni pendengaran, penglihatan, dan perasaan sebagai bekal untuk bertindak dan beribadah kepada Allah swt..
Ketiga komponen tersebut tidak akan bisa berfungsi dengan baik dan terarah, kalau kita sendiri tidak mengajarinya dengan cara yang benar. Untuk itu diperlukan adanya proses pendidikan supaya kita dapat memanfaatkan dan menggunakan apa yang diberikan Allah kepada kita dengan baik sesuai dengan yang diperintahkan Allah swt..
Pendidikan merupakan suatu proses dalam mencapai suatu tujuan. Seperti yang dikatakan oleh Hasan Langgulung (1984 : 32) bahwa “Pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang yang sedang dididik.”
Jenis pendidikan bermacam-macam, ada pendidikan umum dan ada pendidikan agama. Pendidikan umum biasanya dilakukan di lembaga-lembaga sekolah sedangkan pendidikan agama selain di sekolah bisa juga dilakukan melalui pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan nonformal yang di dalam proses pelaksanaan pendidikannya berorientasi pada Pendidikan Agama Islam sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik atau santri. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang telah lama tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
Proses pesantren diawali seseorang yang menguasai ilmu agama kemudian mengajarkan ilmunya kepada orang lain yang semakin lama bertambah muridnya, sehingga untuk memudahkan proses belajar mengajar dibuatlah pondok sebagai tempat untuk santri belajar. Pondok pesantren seperti ini statusnya otonom yang mana manajemen perkembangannya berdasarkan atas cita-cita pendiri atau pemiliknya yang disebut kyai.
Keberadaan pondok pesantren saat ini, banyak mengalami kemajuan baik itu dari segi pendidikan maupun bangunan dan fasilitasnya. Sudah banyak pesantren yang tidak hanya memberikan ilmu-ilmu agama saja kepada santrinya atau anak didik, tetapi di samping itu memberikan ilmu pengetahuan umum lainnya dan berbagai keterampilan. Dalam memberikan pendidikan umum, sudah banyak pondok pesantren mendirikan lembaga pendidikan sekolah atau setidaknya mengadakan kerja sama dengan pihak sekolah yang berada di lingkungan pesantren. Tentu saja hal itu dapat lebih meningkatkan prestasi belajar pada anak didik, terutama dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Walaupun lembaga pendidikan pondok pesantren sudah berupaya menyiapkan fasilitas yang baik dan meningkatkan mutu pendidikannya. Baik itu pendidikan agama atau pendidikan umum tetapi masih banyak anak didik yang tidak mau mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor yang di antaranya karena kurang adanya motivasi dari orang tua atau karena semakin meningkatnya persaingan antarlembaga pendidikan itu sendiri. Sehingga banyak yang menganggap lembaga pendidikan yang lain lebih modern dan baik. Lain halnya dengan pondok pesantren yang terlihat masih tradisional. Padahal dengan adanya pesantren diharapkan siswa dapat memiliki wawasan pendidikan dalam bidang agama.
Itulah latar belakang dalam penelitian ini yang mana penulis ingin mengetahui “Sejarah Kemunculan Pesantren, Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan Pesantren, Perkembangan Pendidikan Pesantren, Kurikulum Pesantren, Pengaruh Pesantren, dan Keberadaan Pesantren di Era Informasi Teknologi”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sejarah kemunculan pesantren?
2. Bagaimanakah fungsi dan peranan lembaga pendidikan pesantren?
3. Bagaimanakah perkembangan pendidikan pesantren?
4. Bagaimanakah kurikulum pesantren?
5. Bagaimanakah pengaruh dan keberadaan pesantren di era informasi teknologi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui sejarah kemunculan pesantren.
2. Ingin mengetahui fungsi dan peranan lembaga pendidikan pesantren.
3. Ingin mengetahui perkembangan pendidikan pesantren.
4. Ingin mengetahui kurikulum pesantren.
5. Ingin mengetahui pengaruh dan keberadaan pesantren di era informasi teknologi.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan ialah metode deskriptif, yaitu metode penelitian digunakan untuk meneliti di lapangan hal-hal yang sedang terjadi. Metode deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
Di samping itu penulis menggunakan metode study pustaka, yaitu penulis mengambil bahan materi dari buku-buku sumber yang relevan yang ada kaitannya dengan penelitian.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusah Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Kemunculan Pesantren
B. Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan Pesantren
C. Perkembangan Pendidikan Pesantren
D. Kurikulum Pesantren
E. Pengaruh Pesantren
F. Keberadaan Pesantren di Era Informasi Teknologi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Ash-Shiddieqy, Hasbi. (1990). Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta : Bulan Bintang.
Daradjat, Zakiah. Dkk. ( 1996 ). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara
Hasibuan, J.J. ( 1992 ). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Indrakusuma, Amir D..( 1979 ). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Latif, Abdul. (1995). Psikologi Pendidikan. Cirebon : Badan Penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN SGD.
Lisma. Idris, Zahara. (1994). Pengantar Pendidikan. Bandung : Mizan.
Makmun.,Abin Syamsudin. ( 1990 ). Pedoman Studi Psikologi. Kependidikan. Bandung : IKIP.
Marimba, Ahmad D. ( 1986 ). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan. (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Paraba Hadirja. (1998). Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembinaan Pendidikan. Jakarta : Friksa Agung Insani.
S, Sudjarwo. ( 1988 ). Teknologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.
Shalahudin, Mahfudz. ( 1987 ). Metodologi Pendidikan Agama. Surabaya : PT Bina Ilmu.
Shihab, M.Quraish. ( 1994 ). Membumikan Al Qur’an. Bandung : Mizan.
Slameto. ( 1995 ). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Suenarjo. (1974). Al-Quran Tarjamah. Jakarta : Depag RI.
Surachmad, Winarno. ( 1976 ). Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung : CV.Jermmas.
Usman, Moh.Uzer. ( 1992 ). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosdakarya.
Zuhairini. Dkk. ( 1983 ). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.