SAMBUTAN DARI BAPAK LILI RAMLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inilah Website Resmi Bapak Lili Ramli sebagai wadah untuk menularkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Materi Bahasa Indonesia, TIK, dan Materi Umum Lainnya.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

BISNIS CETAK PHOTO HP

Sudah banyak yang menggabungkan jenis usaha konter handphone dengan cetak foto digital dari handphone atau ponsel. Mesin pencetak atau istilah kerennya printer jaman sekarang harganya sudah sangat terjangkau dan kualitas hasilnya pun juga sangat memuaskan. Pilihan-pilihan yang tersedia pun juga banyak, kita tinggal menyesuaikan kebutuhan dan kantong kita. Begitu juga dengan jenis kertasnya, pilihannya pun sangat beragam bahkan bisa bikin bingung buat orang-orang yang mau buka usaha cetak foto. But, don’t worry. Kami akan mengulas sampai tuntas tentang hal yang satu ini. Diharapkan setelah ngebaca artikel ini bakal tidak bingung dan semangkin mantep, hehehe. Satu hal lagi, software yang dijelaskan di bawah ini adalah Freeware alias gratiss. Jangan kuatir kalo nanti mau di Gerebek Om Polisi. Yuk kita simak keterangan selanjutnya.

Software yang diperlukan :

1. XNView (Freeware) 3,6 MB
Ini software untuk edit foto, hamper sama kayak ACDSee. Silakan klik sini untuk pembelajarannya.
2. Canon Photo Record (Freeware)
Software ini bisa jadi alternatifnya software cetak foto bawaan printer Epson (Epson Easy Photo Print, dijelaskan kemudian). Aku dapet Canon Photo Record pas beli kamera Canon. Ya udah dimanfaatin aja. Khan gratis. Kalau ada Grebekan Polisi bilang aja kalau itu Free dari kamera Canon, biar itu Polisi beli kamera juga :p Oke, lanjut ke sini.
3. Epson Easy Photo Print (Freeware)
Yah, kurang lebih hamper samalah kayak punya Canon. Cuman kalau ini produknya Epson. Kalau saya sih lebih suka Canon Photo Record. Software Epson ini bisa didapat di CD driver bawaan printer Epson Anda ketika beli.
4. GIMP (Open Source)
Kalau ini gantinya Photo Shop. Biasanya buat ganti background atau editing foto handphone. Cuman saya ndak nyediakan tutorialnya. Silakan cari saja di Google. Tapi kalau ternyata peminatnya juga banyak, ya bolehlah saya sediakan. Silakan kirim komentar di bawah ini.

Printer yang kami rekomendasikan adalah Epson R230 (sampai tulisan ini diterbitkan, Printer R230 masih terbit dengan harga kisaran Rp. 1,250 juta-an) dan dimodifikasi menggunakan cartridge internal modifikasi, BUKAN INFUS. Kalau di kota Malang saya belinya di Isillo dengan harga paket Rp. 360.000 untuk 6 cartridge modifikasi. Kenapa tidak menggunakan sistem infus? Karena lebih cepat rusak, hal ini dikarenakan cartridge infus membawa beban lebih berupa selang modifikasi, sedangkan kalau pakai cartridge modifikasi yang internal tidak cepat rusak. Hal ini saya buktikan pada ke tiga Printer R230 saya.

Yang perlu Anda ketahui tentang Epson R230 :

1. Warna cerah, jernih dan bagus karena punya 6 warna/6 cartridge
2. Resolusi udah tinggi, yaitu 5760 x 1440 dpi
3. Cartridge modifikasi mudah dicari
4. Harga lumayan terjangkau, kalau ini sih relatif.
5. Kecepatan ngeprint lumayan banter (15 ppm untuk warna maupun black, ppm = paper per minute)
6. Borossss… Proses cleaning saja ngebuang banyak tinta.
7. Hasil foto bisa pudar, alias tidak seberapa tahan lama, apalagi kalau kena sinar matahari

Nah, selain printer Epson R230 di atas, ada pilihan lagi yaitu Epson C79 atau C90 Durabrite (sampai tulisan ini diterbitkan, printer ini juga masih terbit dengan harga di kisaran Rp. 500.000-an). Kok lebih murah? Iya donk, karena dia cuman 4 warna saja, hanya teknologinya sudah Durabrite. Apa itu? Tinta durabrite merupakan tinta anti pudar dan tahan lama.

Yang perlu Anda ketahui tentang Printer Epson C79/C90 :

1. Cuma 4 warna saja (CMYK=Cyan Magenta Yello Black alias biru, merah kuning dan hitam)
2. Kecepatan ngeprint lambat sekali
3. Tintanya anti pudar, diklaim pihak Epson bisa tahan sampai 120 tahun –> khayal, emang pernah riset sampai 120 tahun? Tapi setelah saya coba emang tahan lamaaa sekaliii.
4. Hasilnya lebih burem, so tidak secerah dan sebagus R230
5. Irit, lebih irit ketimbang R230.
6. Resolusinya juga 5760 dpi
7. Harga lebih terjangkau lagi :)
8. Cartridge modifikasi juga gampang nyarinya (beli lho, bukan nyari..)
9. Bisa pakai tinta biasa seperti punya Epson R230, langkah ini bisa mengirit karena harga tinta durabrite sekitar 3-4 kali lebih MAHAL.

Kalau mau printer durabrite yang lebih awet dan kuat (karena printer Epson durabrite jaman sekarang mudah rusak) bisa pakai C87, cuman sayang dah ga keluar, so Anda bisa cari barang bekas atau secondnya, kali aja masih ada yang punya.

Sekarang kita bahas masalah kertas. Untuk kertas foto Anda bisa pakai kertas glossy, tersedia banyak di pasaran (terutama toko komputer) mulai harga Rp. 12.000/pak sampai Rp. 40.000/pak isi 20. Saran saya pakai saja yang silky (di Malang untuk merk Akeno bisa mencapai Rp. 30.000), karena banyak orang suka. Kalau mau irit Anda bisa pakai kertas Inkjet di laminating, so Anda harus beli mesin laminating seharga kira-kira Rp. 350.000, kalau yang bagus bisa sampai Rp. 700.000. Nah, otomatis Anda harus beli juga film laminatingnya seharga Rp. 70.000/pak isi 100 lembar, kalau kertas inkjetnya sendiri sekitar Rp. 30.000/pak isi 100 lembar. Selamat berburu kertas di kota Anda masing-masing yaaa….

Kesimpulannya silakan Anda hitung sendiri perkiraannya. Kalau ada yang mau ditanyakan silakan kirim komentar di bawah seperti biasanya. Terima kasih.

Sumber : http://ponselkita.wordpress.com/