TEKS DAI
TEMA
: MEWUJUDKAN GENERASI MUDA
YANG
CERDAS, SEHAT, BERKARAKTER,
DAN
BERAKHLAKUL KARIMAH

YAYASAN
DARUL FALAH CIJATI
MTs
DARUL FALAH CIJATI
Alamat
: Jalan K. H. Mahfudz No. 23 Kelurahan Cijati
Kecamatan
Majalengka Kabupaten Majalengka
Assalamu’alaikum
wr. wb.
Tiada untaian kata yang patut kita ucapkan kecuali rasa syukur
Alhamdulillah ke hadirat Allah swt. atas limpahan taufik dan hidayah-Nya
sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di majelis yang mulia ini. Shalawat
beserta salam semoga tetap kekal abadi kepada putranya Abdullah, buah hatinya
Aminah, Muhammad saw. yang telah memberi kabar gembira kepada umat yang
bertakwa dan kabar duka kepada umat yang durhaka.
Saudara-saudaraku yang saya cintai,
Terpampang di hadapan kita antara harapan dan tantangan. Harapannya,
kita menyaksikan kebangkitan Islam sedang berjalan, di mana masjid-masjid
semakin makmur dan lembaga-lembaga dakwahpun semakin menjamur. Namun, tantangan
yang kita hadapi sekarang ini adalah masuknya budaya-budaya barat ke dalam
kehidupan Islam teruatama melalui televisi, komputer, internet, dan lain
sebagainya. Yang semua itu ternyata membawa dampak negatif. Seperti apa yang
dikatakan oleh Dr. Fredem William bahwa salah satu dampak media komunikasi
adalah berubah kultur suatu masyarakat. Kita tidak perlu khawatir kalau
perubahan itu membawa kepada hal-hal yang positif. Namun, jujur saja saat ini
perubahan itu lebih banyak mengarah kepada hal negatif. Contohnya, banyak dari
generasi muda kita, tidak terkecuali anak sekolah, yang mereka terjerumus ke
dalam lingkungan mabuk-mabukan seperti Wisky, Brandi, Ekstasi, dan lain
sebagainya. Akibatnta, hari demi hari bangsa ini semakin dekat kepada
kehancuran.
Oleh karena itu, satu-satunya yang dapat diharapkan untuk menolong
bangsa ini dari kehancuran yang sudah semakin dekat adalah generasi muda. Namun
demikian, tantangan dan cobaan yang harus mereka hadapi sangatlah berat. Mengingat
betapa pentingnya peran generasi muda dalam membangun negeri. Allah swt. berfirman
dalam surat An-Nisa ayat 9 :
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا
مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ
وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Artinya : “Hendaknya
takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan
yang lemah di belakang (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar.”
Kita seharusnya merasa khawatir apabila kita menjadi generasi yang
lemah. Baik itu lemah fisik, lemah ilmu, dan lemah semangat hidup. Dan yang
paling berbahaya adalah lemah iman dan akhlak, mengapa? Karena hal itu akan
meracuni kehidupan kita. Bila itu terjadi, maka itu bukannya menjadi
pelopor-pelopor pembangunan. Namun sebaliknya, menjadi virus penghambat dan
penghancur pembangunan. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Sejarah telah
mengajarkan kepada kita agar memiliki semangat tinggi dan tanggung jawab penuh
terhadap kelangsungan bangsa dan agama yang kita anut ini. Karena apa? Karena شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ Pemuda
hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Oleh karenanya, agar
tercipta negeri Indonesia yang aman, tenteram, makmur serta mewujudkan
masyarakat yang agamis, maka kita am dan mengenaskan, berkualitas
Pertama,
disiplin. Generasi muda yang unggul dan berkualitas harus memiliki kedisiplinan
yang tinggi, rajin bekerja dan gemar beramal. Semua itu untuk menyongsong masa
depan yang cerah nan indah. Namun sebaliknya, jika kita malas tidak memiliki
kedisiplinan yang tinggi, maka tunggu saja masa depan yang suram dan
mengenaskan. Sebab apa? Sebab manusia pemalas tidak akan merasakan manisnya
madu, tapi akan tenggelam dalam pahitnya empedu. Tiada bahagia tanpa lembah
derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Kemalasan di masa muda adalah
kehancuran di masa tua.
Kedua,
jujur. Kejujuran merupakan salah satu ciri generasi muda yang unggul. Kejujuran
bukan hanya jujur terhadap orang lain, tetapi yang paling penting adalah
kejujuran terhadap diri bekerja sama
yang baik akan terwujud pribadi yang tangguh, kukuh dan utuh. Allah berfirman
dalam surat Al-Ahzab ayat 24:
لِيَجْزِيَ
اللهُ الصَّادِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ المُنَافِقِيْنَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوْبَ
عَلَيْهِمْ إِنَّ اللهَ كَانَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا
Artinya : “Agar
Allah memberikan balasan kepada orang yang benar itu karena kebenarannya, dan
mengadzab orang munafik jika Dia kehendak, atau menerima taubat mereka. Sungguh
Allah maha pengampun, maha penyayang.”
Ketiga,
ulet. Generasi muda yang unggul tidak mudah putus asa dan selalu ulet sesuai
dengan skil dan profesinya. Mereka akan terus berusaha dengan tekun sampai
akhirnya membawanya kepada dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang lebih
baik dan berkualitas. Sebagaimana firman Allah dalam surat Yusuf ayat 87:
وَلَا
تَيْئَسُوْا مِنْ رَوْحِ اللهِ إِنَّهُ لاَيَيْئَسُوْا مِنْ رَوْحِ اللهِ إِلاَّ القَوْمُ
الكَافِرُوْنَ
Artinya : “Janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah adalah hanyalah orang-orang kafir.”
Saudara-saudaraku,
Dari
ayat di atas, sangat jelas sekali bahwa berputus asa dalam berbagai aspek
kehidupan sangat dilarang oleh agama. Apakah itu dalam bekerja, belajar atau
bahkan dalam meraih cita-cita. Karena berputus asa merupakan perbuatan
orang-orang kafir. Karenanya melalui mimbar ini saya ingin menghimbau kepada
generasi muda, calon-calon pemimpin bangsa, mulai saat ini mari singsingkan
lengan baju kita! Langkahkan kaki untuk menatap masa depan yang cemerlang!
Kembangkan lima potensi agar kalian menjadi sumber daya yang unggul dan
berkualitas! Olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, olahraga
agar badan sehat, olah usaha agar ekonomi meningkat dan olah kinerja agar
produktivitas berlipat. Kalau lima potensi ini sudah melekat pada generasi
muda, kami yakin kalian akan mampu menjadi pelanjut tongkat estafet pembangunan
di masa yang akan datang.
Hadirin
sekalian,
Dengan
tiga unsur dan lima potensi itulah diharapkan di era globalisasi ini, generasi
muda dapat berperan aktif menjadi pelopor-pelopor pembangunan dalam rangka mengentaskan
rakyat negeri ini dari krisis multi dimensi yang sudah sekian lama diderita. Pada
akhirnya, apabila tiga unsur dan lima potensi di atas diaplikasikan, maka kami
yakin Indonesia akan menjadi negeri yang adil dan makmur sebagaimana yang
didamba-dambakan..
Demikian
pidato yang dapat saya sampaikan jika ada salah dan khilaf saya mohon maaf
sebesar-besarnya.
Assalamula’alaikum
wr. wb.

