Organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran berisi bahan pelajaran yang diambil dari mata-mata pelajaran yang menjadi isi. Organisasi ini meliputi:
1. Kurikulum yang berisi mata-mata pelajaran yang terpisah-pisah (Separatied Subject Kurikulum).
2 Kurikulum yang berisi mata-mata pelajaran yang dihubung-hubungkan (Corelated Curriculum).
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan (fusi) mata-mata pelajaran sejenis.(broud Field).
Bentuk separated subject terdiri dari mata-mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.Bbentuk ini termasuk paling tua dalam sejarah kuriulum. Sejak dahulu orang Yunani maupun orang Romawi sudah menggunakan bentuk kurikulum semacam ini. Orang Yunani mengajarkan disekolah, mata-mata pelajaran seperti kesusasteraan, matematika, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan orang Romawi mengajarkan gramatika retotika, dan logika yang digunakannya trivium,serta aritmatika, geometri, astronomi dan musik yang dinamakannya dengan guadrivium. Ketujuh mata pelajaran dalam trivium dan guadrivium itu kemudian dikenal dengan The Seven Liberal Arts.(Nasution, 1978, halaman 101).
Mata-mata pelajaran ini kemudian disusun sedemikian rupa secara logis dan sistematis, sehingga anak dapat mempelajarinya dengan baik. Akibat dari penggunaan dari kurikulum ini adalah bila muncul suatu cabang baru dalam ilmu pengetahuan, maka mata-mata pelajaran jadi bertambah.
Essensi dari kurikulum bertambah semacam ini adalah ia mengikuti disiplin yang baik daan logis. Dengan demikian baik isi maupun pengalaman belajar yang diperoleh bersifat terpisah-pisah. Adapun isi dari setiap mata pelajaran ditentukan oleh ahli-ahli mata pelajaran masing-masing.Guru dalam hal ini berfungsi untuk mencari cara bagaimana agar siswa dapat mengusai mata pelajaran dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itu metode mengajar yang paling tepat untuk digunakan adalah metode eksposisi – penyampaian bahan. Untuk ini sumber utama yang patut dan paling penting dalam belajar adalah buku teks pelajaran.
Mata-mata pelajaran yang diajarkan disekolah digolongkan kedalam mata pelajaran yang diutamakan dan tidak diutamakan. Hal ini dibuat berdasarkan nilai pada suatu mata pelajaran yang berfungsi untuk mendisiplinkan mental. Dengan demikian mata-mata pelajaran yang termasuk kategori sulit, seperti matematika sangat dibutuhkan dibanding dengan yang lain. Meskipun bagi individu tertentu mata pelajaran itu mempunyai arti atau nilai tersendiri.
Informasi Selengkapnya Hubungi :
Bapak Lili Ramli, S.Pd.I.
Kontak HP. 081802318894
1. Kurikulum yang berisi mata-mata pelajaran yang terpisah-pisah (Separatied Subject Kurikulum).
2 Kurikulum yang berisi mata-mata pelajaran yang dihubung-hubungkan (Corelated Curriculum).
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan (fusi) mata-mata pelajaran sejenis.(broud Field).
Bentuk separated subject terdiri dari mata-mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.Bbentuk ini termasuk paling tua dalam sejarah kuriulum. Sejak dahulu orang Yunani maupun orang Romawi sudah menggunakan bentuk kurikulum semacam ini. Orang Yunani mengajarkan disekolah, mata-mata pelajaran seperti kesusasteraan, matematika, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan orang Romawi mengajarkan gramatika retotika, dan logika yang digunakannya trivium,serta aritmatika, geometri, astronomi dan musik yang dinamakannya dengan guadrivium. Ketujuh mata pelajaran dalam trivium dan guadrivium itu kemudian dikenal dengan The Seven Liberal Arts.(Nasution, 1978, halaman 101).
Mata-mata pelajaran ini kemudian disusun sedemikian rupa secara logis dan sistematis, sehingga anak dapat mempelajarinya dengan baik. Akibat dari penggunaan dari kurikulum ini adalah bila muncul suatu cabang baru dalam ilmu pengetahuan, maka mata-mata pelajaran jadi bertambah.
Essensi dari kurikulum bertambah semacam ini adalah ia mengikuti disiplin yang baik daan logis. Dengan demikian baik isi maupun pengalaman belajar yang diperoleh bersifat terpisah-pisah. Adapun isi dari setiap mata pelajaran ditentukan oleh ahli-ahli mata pelajaran masing-masing.Guru dalam hal ini berfungsi untuk mencari cara bagaimana agar siswa dapat mengusai mata pelajaran dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itu metode mengajar yang paling tepat untuk digunakan adalah metode eksposisi – penyampaian bahan. Untuk ini sumber utama yang patut dan paling penting dalam belajar adalah buku teks pelajaran.
Mata-mata pelajaran yang diajarkan disekolah digolongkan kedalam mata pelajaran yang diutamakan dan tidak diutamakan. Hal ini dibuat berdasarkan nilai pada suatu mata pelajaran yang berfungsi untuk mendisiplinkan mental. Dengan demikian mata-mata pelajaran yang termasuk kategori sulit, seperti matematika sangat dibutuhkan dibanding dengan yang lain. Meskipun bagi individu tertentu mata pelajaran itu mempunyai arti atau nilai tersendiri.
Informasi Selengkapnya Hubungi :
Bapak Lili Ramli, S.Pd.I.
Kontak HP. 081802318894